PLOT
Plot adalah jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu. Dengan kata lain, plot adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hukum sebab akibat (kausalitas).
Ingat, plot bukan hanya berupa plot narasi. Jika dijabarkan, dalam arti plot adalah rangkaian peristiwa maka, plot bisa saja berupa Cerita Narasi, SNS, Daily life, Komik, Film dan bisa berupa Chattingan.
PLOTTING
Plotting adalah kegiatan roleplayer yang bertujuan untuk mengurangi kadar OOC-nya. Plotting juga bisa dijabarkan melalui sebuah teks panjang dan IC—talk dengan sesama roleplayers lainnya.
Materi dari = Lembayung × Jurnal Roleplay.
JENIS-JENIS PLOT NARASI
Literate
Jenis penulisan plotting yang menjabarkan sebuah aksi. Biasanya terdiri dari 2-5 paragraf. Literate ditulis dengan memperhatikan tata bahasa dan ejaan yang baik.
Contoh Literate :
1.
Lit:
Dewananda berkali-kali menatap jam dinding di kelasnya menunggu waktu untuk pulang sekolah. Matanya terasa berat dan merasa malas mengerjakan tugas telah diberikan.
"Anak-anak, hari ini akan ada rapat jadi kalian silakan berkemas." Pak Adyaksa mulai mengemas beberapa barang beliau diikuti para murid.
"Pulang!" Dewananda menepuk kepala Peter yang tengah tertidur. Dewananda dengan geram melihat Peter masih berusaha mengembalikan nyawanya lalu tangannya bergerak memakaikan tas Peter.
"Ayo siapa yang memimpin do'a hari ini?" tanya Pak Adyaksa. Anca mengajukan diri dengan semangat mendahului Dewananda. Ternyata satu kelas mengharapkan hal yang sama, pulang.
Non—lit:
Dewananda pulang sekolah.
2.
Lit:
Hujan turun secara mendadak. Langkah kaki dan becekan saling beradu, menghasilkan suara ciplakan air. Di tengah derasnya hujan, Sagala berlari. Seragam dan tas sekolahnya basah, begitu pula dengan sepatu mahalnya.
Dia berhenti di sebuah kuil kuno. "T-tunggu!" pekiknya dengan terengah-engah. Setelah napasnya stabil kembali, dia melanjutkan kalimatnya. "Aku tahu ..., kau pasti kecewa denganku." Sagala menatap lawan bicaranya dengan wajah memelas.
"Ya. Memang," jawab Arghas, sang lawan bicara. "Aku tak marah padamu. Aku lebih ... tidak percaya dengan apa yang kau lakukan lusa kemarin." Arghas menundukkan kepala, menatap kerikil yang terkena bulir hujan.
Non—lit:
Arghas kecewa dengan Sagala.
Semi—literate
Semi Literate sama dengan Literate, namun Selite hanya memuat 2-5 paragraf dan biasanya terdiri dari 30 kata. Point penting dari Literate dan Semi Literate adalah mereka sama-sama menjabarkan sebuah aksi.
Contoh Semi—lit:
Oneliner
Oneliner adalah jenis plot yang memuat satu baris/kalimat saja. Oneliner juga disebut penulisan versi pendek/keterbalikan dari Literate karena tidak terlalu dijabarkan karena hanya terdiri dari 25 kata atau kurang. Tidak memerlukan banyak detail, santai dan dapat dilakukan selama percakapan biasa.
Contoh Oneliner:
- Xagyta termenung di tempat duduk.
- Sagala menundukkan kepala, "Ada apa, manis?"
- Xagyta menatap Sagala, "Kamu siapa?"
Illiterate
Illiterate merupakan jenis plot yang tidak terlalu banyak menjabarkan aksi. Biasanya disebut sebagai imagine roleplay yang menggunakan (text), [text], * text *, /text/.
Contoh penggunaan:
- (mengambil jaket)
- [mengambil jaket]
- * mengambil jaket *
- /mengambil jaket
Contoh Illiterate:
1. Adnan menyerahkan buku ke Dawam. "Thanks Bro!"
2. * menyerahkan buku Dawam * Thanks Bro! ( Adnan pov )
3. Thanks Bro! /menyerahkan buku Dawam/ ( Adnan pov )
Oneliner dan Illiterate sama?
Why Illiterate and Oneliner is same? Because Il yang berarti ‘lawan/tidak dalam’, berarti Illiterate artinya adalah tidak dalam Literate. Karena Literate artinya adalah menjabarkan, sedangkan Illiterate adalah keterbalikan dari Literate. Mereka sama-sama tidak menjabarkan sebuah aksi.
IC talk to talk
Sesuai namanya, IC talk to talk adalah In Character dengan cara berbicara dengan roleplayer lainnya. Roleplayer akan memerankan karakternya (baik Selfbased atau Fanbased) saat mereka berbincang dengan roleplayer lain baik di grup ataupun roomchat.
©® JURNAL ROLEPLAY